A. Pengertian
MP ASI
MP ASI
(Makanan Pendamping - Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman
selain ASI yang mengandung nutrisi yang diberikan kepada bayi setelah bayi siap
atau berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan.
Jadi selain makanan pendamping ASI,
ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan
atau 2 tahun. Peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI dalam hal pemenuhan
kebutuhan akan gizi nutrisi sang bayi. Inilah yang dimaksud dengan pengertian
definisi MPASI itu sendiri.
B. Tujuan
Manfaat Pemberian Makanan Pendamping ASI
Ada beberapa tujuan dan juga manfaat
yang bisa didapatkan seorang bayi ketika mendapatkan MP ASI ini. Berikut
beberapa hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Tujuan MP ASI :
·
Sebagai komplemen terhadap ASI agar sang bayi
memperoleh cukup asupan akan energi, protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan
mineral), untuk proses pertumbuhan dan perkembangan secara normal.
·
Sebagai pelengkap makanan tambahan bayi dalam rangka untuk melatih serta
membiasakan sang bayi (anak) terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian
hari, disamping sebagai tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut. Jadi makanan tambahan diharapkan
dapat menambah energi, protein, vitamin, mineral serta menambah serat makanan.
Manfaat MP
ASI Bagi Bayi Dan Anak :
·
Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang dengan
bertambahnya umur sang bayi.
·
Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima
bermacam-macam makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk yang berbeda.
·
Mengembangkan kemampuan bayi dalam hal mengunyah dan
menelan.
·
Mencoba adaptasi terhadap makanan-makanan yang
mengandung kadar energi tinggi.
C. Tanda Ciri
Bayi Mengenal Makanan Pendamping ASI
Ketika sang ibu akan memberikan
makanan padat pertama untuk bayi, maka sang ibu perlu untuk mengetahui
akan ciri dan tanda bayi siap
untuk menerima makanan padat pertamanya, hal ini bisa dikenali dengan
kesiapan fisik dan psikologis bayi itu sendiri.
Tanda kesiapan bayi menerima makanan
pendamping ASI secara fisik antara lain adalah sebagai berikut :
·
Refleks muntah bayi telah sangat berkurang atau sudah
menghilang.
·
Ketrampilan oromotor bayi, dari hanya mampu menghisap
dan menelan yang cair sampai dengan menelan makanan yang lebih kental dan
padat. Mampu memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang mulut.
·
Mampu menahan kepalanya tetap tegak dengan baik.
·
Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu
menjaga keseimbangan badan sendiri
Tanda kesiapan bayi menerima makanan
pendamping ASI secara Psikologis antara lain adalah sebagai berikut :
·
Bayi akan memperlihatkan perilaku makan lanjut dan hal
ini adalah merupakan pertanda awal.
·
Dari reflektif ke imitatif.
·
Bayi terlihat lebih mandiri dan eksploratif.
·
Pada usia 6 bulan bayi mampu menunjukkan keinginan
makan dengan cara membuka mulutnya.
·
Menunjukkan rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke
depan/ke arah makanan.
·
Bila tidak berminat pada makanannya atau kenyang, bayi
akan menarik tubuh ke belakang/menjauh.
D. Tahapan
Pemberian MP ASI
Ada beberapa tahapan pemberian
makanan pendamping ASI dan juga makanan
pengganti ASI ini yang dilihat dari segi usia dan juga pertumbuhan
dan perkembangannya sang bayi itu sendiri.
·
Usia enam bulan, anak boleh diberi makanan yang halus,
seperti bubur susu atau pisang yang dihaluskan.
·
Usia delapan bulan masukkan sayur dan buah. Ibu juga
boleh memberikan nasi yang dihaluskan dicampur dengan sumber protein dan lemak.
·
Usia sembilan bulan boleh dirangsang agar makan
sendiri dengan tekstur yang halus kemudian secara perlahan ditingkatkan dengan
yang tekstur kasar. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa jangan
memberikan buah atau sayur sebagai makanan utama. Karena buah tidak mengandung
makronutrien (Karbohidrat, protein dan Lemak) yang cukup. Proteinnya tidak ada.
Jadi sebaiknya bayi dikenalkan sayur dan buah tapi bukan untuk makanan
pendamping ASI yang utama tapi sebagai selingan.
·
Di atas satu tahun, sang anak mulai diperbolehkan
untuk diberikan makanan keluarga, tapi tentunya dari segi bumbu dan juga
teksturnya tidak boleh disamakan dengan orang tua maupun kakak-kakaknya.
Jadwal
pemberian makan bayi :
Umur (bulan)
|
Macam Makanan
|
Pemberian dalam Sehari
|
Jam Pemberian
|
0-6
(0-3 minggu ASI diberikan sekehendak)
|
ASI
|
12 atau lebih
|
Diberikan maksimal setiap 2 jam
|
6-8
|
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi tim disaring
|
4 atau 5
1
1
1
|
6,10,14,18,21
16
8
12
|
8-10
|
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim Dilembutkan
|
3 atau 4
1
1
1
|
6,10,14,18,21
16
8
12,18
|
10-12
|
ASI
Buah
Nasi tim
|
3 atau 4
1
1
|
6,10,14,18,21
16
8,12,18
|
>12
|
ASI
Buah
Nasi tim
Makanan kecil (biscuit, bubur kacang hijau)
|
2 atau 3
1
3
2
|
6,14,21
16
8,12,18
10
|
E. Cara Metoda Pemberian Makanan pendamping ASI
·
MP – ASI untuk 6 bulan hendaknya di masak semi cair.
·
Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dalam
bentuk encer kemudian lebih kental secara berangsur-angsur.
·
Sesuaikan jumlah makanan dan berikan makanan dalam
jumlah bertahap.
·
Makanan diperkenalkan secara satu persatu sampai bayi
benar-benar dapat menerimanya.
·
Tingkatkan tekstur makanan bayi menjadi lebih besar
pada usia 9 bulan.
·
Mulailah dengan makanan yang tidak menyebabkan alergi.
·
Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling
terakhir dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. Cara
pemberiannya yaitu kuning telurnya terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi
alergi maka pada hari berikutnya dapat diberikutnya boleh diberikan putih
telurnya.
·
Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya
diberikan pada saat bayi lapar.
·
Frekuensi MP – ASI diberikan 1 – 2 x perhari.
·
Hindari pemberian gula dan garam karena selain tidak
akan menambah nutrisi, juga akan mempengaruhi pola kebiasaan makan bayi.
·
Pilihlah bahan makanan dengan kualitas terbaik
tanpa tambahan pengental / perasa buatan
·
Suhu MP – ASI harus dalam suhu ruangan (hangat –
hangat kuku)
·
Higienis : makanan harus terjaga kebersihannya
F. Hal-Hal Yang
Harus Diingat Dalam Pemberian Makanan Pendamping Asi
1. Jenis-jenis
makanan padat antara lain :
·
Pisang.
Banyak bayi
yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan. Pisang yang anda
pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya diberikan pada bayi.
Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup dan bisa anda kerik
dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak anda yang belum
punya gigi saat ini.
·
Bubur beras merah.
Anda dapat
membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di supermarket dan
menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat mencampurkan bubur
beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu formula bayi agar lidah
bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah sedikit dahulu dan
ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.
·
Sayuran.
Sayuran yang
dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang dihaluskan, bisa
dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan sayuran ini pada
bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci sayuran agar
pestisida yang terdapat di sayuran terbuang.
·
Sereal/biscuit bayi.
Cara
pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu biscuit agar
tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air hangat.
2. Jenis dan
karakter dari makanan Makanan pendamping ASI itu disesuaikan dengan umur bayi:
·
Bayi 0 – 6 Bulan
Bayi usia
0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan pendamping, dengan ASI saja sudah
mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini disarankan memang sampai dengan bayi usia 6
bulan. Namun bila kebutuhan ASI tidak mencukupi, atau ada hal tertentu yang
menyangkut kondisi sang ibu seperti tidak keluarnya ASI, pemberian makanan
penunjang bisa dilakukan.
·
Pada usia 3-4 bulan
Bayi bisa
diberikan buah-buahan seperti pisang dan air jeruk manis. Pemberian bubur susu
(makanan lumat sampai lembik) disesuaikan dengan keperluan masing-masing bayi.
Makanan padat bayi pertama ini (bubur susu) dapat dibuat dari tepung seperti
tepung beras, jagung atau havermouth dengan ditambahkan susu dan gula.
Pemberian bubur susu dan buah-buahan 1x sehari.
Usia sebelum
4 bulan ini dapat pula mulai diberikan telur ayam, tetapi harus waspada
kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi alergi, pemberian
telur ditangguhkan. Biasanya bayi sudah tahan telur pada usia 7 bulan ke atas.
Untuk
pemberian makanan lumat bisa memilih waktu yang sesuai misalkan sekitar jam
09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberi
apa-apa.
·
Bayi usia 5-6 bulan
Dapat diberikan
2x bubur susu sehari, buah-buahan dan juga telur.
·
Bayi 6 – 8 Bulan
Bayi dapat
mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan makanan campuran yang
lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani
(hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan makanan sumber protein
nabati seperti tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel.
Sehingga nasi tim ini merupakan makanan yang mengandung nutrien lengkap.
Selama bayi,
pemberian nasi tim ini harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan
menelannya dan tidak mempersulit atau memperberat pencernaan.
·
Bayi 8 – 12 Bulan
Bubur susu
sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari sebagai
makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari sekitar jam 13.00 sebagai
makan siang dan sore hari sekitar jam 17.00 – 18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi
disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan timbulnya anoreksia
(berkurangnya atau hilangnya napsu makan) terhadap makanan lain sehingga anak
bisa kekurangan protein dan kalori yang akhirnya menderita penyakit malnutrisi
energi protein.
Pengaturan
makan yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah kelancaran pengaturan makan
pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima
makanan 3x sehari
3. Makanan
Buatan dan Susu Formula
Memberikan
makanan buatan hanya dibenarkan bila menyusui tidak dapat dilaksanakan,
misalnya produksi ASI tidak ada atau sangat kurang. Susu formula sebagai
pengganti ASI kebanyakan dibuat dari susu sapi. Hampir semua tersedia dalam
bentuk bubuk dan hanya memerlukan pengenceran dengan air matang sebelum
disajikan. Pengganti ASI (PASI) ini dapat dikelompokan berbagai macam baik
menurut rasa, menurut Ph cairan, kadar nutrien, bahan utama protein, maksud
penggunaan maupun menurut komposisi nutriennya.
Bila bayi
tidak menghabiskan hidangan yang disediakan, mungkin bayi telah cukup
mendapatkan pengganti ASI dan sebaliknya bila menghabiskan hidangan yang
disediakan mungkin juga masih kurang sehingga hidangan selanjutnya perlu
diperbanyak terutama jika bayi masih menangis atau belum puas.
4. Pentingnya
Variasi
Untuk
memperkenalkan makanan pada bayi, mulailah dengan 1 jenis makanan. Tunggu
paling tidak selama 4 hari sebelum mengenalkan makanan jenis lain. Adanya
tenggang waktu membuat bayi makin mengenal dan bisa menerima makanan barunya.
Reaksi alergi biasanya baru muncul beberapa hari setelah jenis makanan itu
dikonsumsi. Jika timbul reaksi alergi jenis tertentu, Anda jadi tahu persis
penyebabnya.
Sebagian
pakar percaya, penting untuk mulai memperkenalkan sayuran hijau dulu, sehingga
pola cita rasa bayi tidak ‘termanjakan' dengan rasa manis dari buah-buahan.
Sebagian pakar lagi menganggap itu hanya mitos belaka. Menurut mereka, bayi terlahir
dengan menyukai yang manis-manis. Anda bisa mengombinasikan kedua pendapat ini,
dan melihat mana yang paling pas buat bayi Anda.Yang pasti, mengombinasikan
berbagai jenis makanan akan membuat bayi tidak cepat bosan, memicu selera
makannya plus tidak menjadikannya si pemilih makanan. Jangan sampai ia terbiasa
makan makanan yang itu-itu saja. Ia bisa kekurangan gizi yang dibutuhkannya.
5. Jadikan
Sebagai Rutinitas
Waktu
makan—sarapan, makan siang dan makan malam—harus Anda terapkan secara
konsisten. Ini bukannya tanpa alasan. Sistem pencernaan bayi perlu dilatih
untuk belajar menerima, mencerna, serta menyerap makanan pada waktu-waktu yang
ditentukan. Untuk masing-masing waktu makan itu, sajikan kelompok makanan yang
ada dalam tabel jadwal pemberian makanan si kecil. Perlu dicatat, kalau kenyang
si kecil akan memberi sinyal. Misalnya, menjulurkan lidah atau memalingkan
kepala. Jadi, jangan takut si kecil akan makan secara berlebihan.
6. Mulai
Memperkenalkan Biskuit
Anda sudah
bisa mulai memberi biskuit bayi sebagai camilan di antara waktu makan.
Koordinasi antara mata dan tangannya sudah cukup baik, sehingga ia bisa membawa
tangannya ke mulut. Pada umur 7 bulan, rata-rata bayi sudah mampu makan sendiri
biskuitnya. Umumnya, tekstur biskuit yang lembut membuat bayi mudah
mengemutnya, bahkan akan membantu merangsang pertumbuhan giginya.
7. Gizi Penting
untuk Usia 6-12 Bulan
Pada usia
6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan. Makin ke atas
makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak. Berikut urutannya dari
paling bawah ke paling atas:
·
Sumber karbohidrat, yakni roti, jagung, nasi, cereal,
dan sebagainya, dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil.
·
Sumber zat pengatur, yakni sayuran dikonsumsi sebanyak
1-2 kali/hari sekitar 25-50 g mentah. Buah dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari
sekitar 25-75 g.
·
Sumber protein yaitu ASI dikonsumsi sebanyak 2-3
kali/hari. Protein lainnya dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari. Misalnya, ayam
kampung (paha bawah), telur (1/2–1 butir), daging (1/2 potong sedang/20 g),
kacang-kacangan (1-2 sendok makan), tahu (1 potong/50 g), tempe (1 potong/25
g), serta ikan (1 potong sedang/20 g).
·
Bila perlu, berikan sumber lemak berupa minyak
sebanyak 1/2 sendok teh.
8. Masalah
Makanan yang Bisa Timbul Bagi Bayi Usia 6-8 Bulan
Alergi
makanan adalah suatu reaksi yang timbul pada tubuh setelah seseorang
mengonsumsi suatu jenis makanan. Reaksi ini dipicu oleh kondisi kekebalan tubuh
pada orang tersebut. Bila salah satu dari Anda atau pasangan Anda punya riwayat
alergi makanan, risikonya pada si kecil meningkat sampai 20-30%. Jika Anda
berdua alergi, risikonya pada anak naik lagi hingga 40-70%.
Tanda-tanda
si kecil mengalami alergi makanan, antara lain:
·
Ruam di kulit
·
Diare
·
Muntah
9. Kebutuhan
Energi MP – ASI
·
Usia 6 – 8 bulan : 200 kkal/hari
·
Usia 9 – 11 bulan : 300 kkal/hari
·
Usia 12 – 23 : 550 kkal/hari
G.
Contoh menu dan cara
pembuatan makanan pendamping ASI
a. Formula Susu
Pisang
1)
Bahan
·
Tempe 35 gram (1 kotak korek api)
·
Tepung terigu 30 gram (4 sdm peres)
·
Susu Skim 7 ½ gram (1 sdm peres)
·
Gula halus 15 gram (1 ½ sdm peres)
·
Minyak 2 ½ gram (1 sdt)
·
Pisang ambon 15 gram (2 sdm)
·
Garam 1 gram ¼ sdt
·
Air 500cc
2)
Cara membuat
·
Tempe dipotong-potong kemudian direbus 15 menit lalu
dihaluskan
·
Pisang dikukus dan diambil dagingnya
·
Semua bahan dicampur, tambahkan air 500 ml, kemudian
dimasak sambil terus diaduk selama 10 menit.
3)
Nutrisi uitama: Sumber protein
b. Nasi tim
ayam
·
Bahan :
a.
4 cangkir air
b.
1cangkir beras (lebih baik beras merah)
c.
1 potong dada ayam tanpa tulang dan kulit
·
Cara Membuat:
a. Beras dicuci
bersih dan di tim hingga matang.
b. Buang
tulang, kulit dan lemak pada daging ayam, cuci bersih potong sedang.
c. Rebus ayam
selama 20 menit atau sampai ayam matang (daging berwarna putih). Angkat dan
tiriskan. Simpan kaldunya.
d. Masukkan
ayam dan kaldu secukupnya ke dalam blender, haluskan.
e. Tambahkan
nasi tim, haluskan.
f.
Sajikan dengan puree/sup sayuran.
·
Nutrisi Utama: Protein, Vitamin B & Zat Besi
·
Kategori: Sumber Protein; Usia 7 bln+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar