Minggu, 31 Juli 2016

MP ASI

MAKANAN PENDAMPING ASI



A.    Pengertian MP ASI
MP ASI (Makanan Pendamping - Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi yang diberikan kepada bayi setelah bayi siap atau berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan.
Jadi selain makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan atau 2 tahun. Peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI dalam hal pemenuhan kebutuhan akan gizi nutrisi sang bayi. Inilah yang dimaksud dengan pengertian definisi MPASI itu sendiri. 
B.     Tujuan Manfaat Pemberian Makanan Pendamping ASI
Ada beberapa tujuan dan juga manfaat yang bisa didapatkan seorang bayi ketika mendapatkan MP ASI ini. Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Tujuan MP ASI :
·         Sebagai komplemen terhadap ASI agar sang bayi memperoleh cukup asupan akan energi, protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk proses pertumbuhan dan perkembangan secara normal.
·         Sebagai pelengkap makanan tambahan bayi dalam rangka untuk melatih serta membiasakan sang bayi (anak) terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian hari, disamping sebagai tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut. Jadi makanan tambahan diharapkan dapat menambah energi, protein, vitamin, mineral serta menambah serat makanan.
Manfaat MP ASI Bagi Bayi Dan Anak :
·         Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang dengan bertambahnya umur sang bayi.
·         Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk yang berbeda.
·         Mengembangkan kemampuan bayi dalam hal mengunyah dan menelan.
·         Mencoba adaptasi terhadap makanan-makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
C.     Tanda Ciri Bayi Mengenal Makanan Pendamping ASI
Ketika sang ibu akan memberikan makanan padat pertama untuk bayi, maka sang ibu perlu untuk mengetahui akan ciri dan tanda bayi siap untuk menerima makanan padat pertamanya, hal ini bisa dikenali dengan kesiapan fisik dan psikologis bayi itu sendiri.
Tanda kesiapan bayi menerima makanan pendamping ASI secara fisik antara lain adalah sebagai berikut :
·         Refleks muntah bayi telah sangat berkurang atau sudah menghilang.
·         Ketrampilan oromotor bayi, dari hanya mampu menghisap dan menelan yang cair sampai dengan menelan makanan yang lebih kental dan padat. Mampu memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang mulut.
·         Mampu menahan kepalanya tetap tegak dengan baik.
·         Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan sendiri
Tanda kesiapan bayi menerima makanan pendamping ASI secara Psikologis antara lain adalah sebagai berikut :
·         Bayi akan memperlihatkan perilaku makan lanjut dan hal ini adalah merupakan pertanda awal.
·         Dari reflektif ke imitatif.
·         Bayi terlihat lebih mandiri dan eksploratif.
·         Pada usia 6 bulan bayi mampu menunjukkan keinginan makan dengan cara membuka mulutnya.
·         Menunjukkan rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/ke arah makanan.
·         Bila tidak berminat pada makanannya atau kenyang, bayi akan menarik tubuh ke belakang/menjauh.
D.    Tahapan Pemberian MP ASI
Ada beberapa tahapan pemberian makanan pendamping ASI dan juga makanan pengganti ASI ini yang dilihat dari segi usia dan juga pertumbuhan dan perkembangannya sang bayi itu sendiri.
·         Usia enam bulan, anak boleh diberi makanan yang halus, seperti bubur susu atau pisang yang dihaluskan.
·         Usia delapan bulan masukkan sayur dan buah. Ibu juga boleh memberikan nasi yang dihaluskan dicampur dengan sumber protein dan lemak.
·         Usia sembilan bulan boleh dirangsang agar makan sendiri dengan tekstur yang halus kemudian secara perlahan ditingkatkan dengan yang tekstur kasar. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa jangan memberikan buah atau sayur sebagai makanan utama. Karena buah tidak mengandung makronutrien (Karbohidrat, protein dan Lemak) yang cukup. Proteinnya tidak ada. Jadi sebaiknya bayi dikenalkan sayur dan buah tapi bukan untuk makanan pendamping ASI yang utama tapi sebagai selingan.
·         Di atas satu tahun, sang anak mulai diperbolehkan untuk diberikan makanan keluarga, tapi tentunya dari segi bumbu dan juga teksturnya tidak boleh disamakan dengan orang tua maupun kakak-kakaknya.
Jadwal pemberian makan bayi :
Umur (bulan)
Macam Makanan
Pemberian dalam Sehari
Jam Pemberian
0-6
(0-3 minggu ASI diberikan sekehendak)
ASI
12 atau lebih
Diberikan maksimal setiap 2 jam
6-8
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi tim disaring
4 atau 5
1
1
1
6,10,14,18,21
16
8
12
8-10
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim Dilembutkan
3 atau 4
1
1
1
6,10,14,18,21
16
8
12,18
10-12
ASI
Buah
Nasi tim
3 atau 4
1
1
6,10,14,18,21
16
8,12,18
>12
ASI
Buah
Nasi tim
Makanan kecil (biscuit, bubur kacang hijau)

2 atau 3
1
3
2

6,14,21
16
8,12,18
10
E.     Cara Metoda Pemberian Makanan pendamping ASI
·         MP – ASI untuk 6 bulan hendaknya di masak semi cair.
·         Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dalam bentuk encer kemudian lebih kental secara berangsur-angsur.
·         Sesuaikan jumlah makanan dan berikan makanan dalam jumlah bertahap.
·         Makanan diperkenalkan secara satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya.
·         Tingkatkan tekstur makanan bayi menjadi lebih besar pada usia 9 bulan.
·         Mulailah dengan makanan yang tidak menyebabkan alergi.
·         Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. Cara pemberiannya yaitu kuning telurnya terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi maka pada hari berikutnya dapat diberikutnya boleh diberikan putih telurnya.
·         Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada saat bayi lapar.
·         Frekuensi MP – ASI diberikan 1 – 2 x perhari.
·         Hindari pemberian gula dan garam karena selain tidak akan menambah nutrisi, juga akan mempengaruhi pola kebiasaan makan bayi.
·          Pilihlah bahan makanan dengan kualitas terbaik tanpa tambahan pengental / perasa buatan
·         Suhu MP – ASI harus dalam suhu ruangan (hangat – hangat kuku)
·         Higienis : makanan harus terjaga kebersihannya
F.      Hal-Hal Yang Harus Diingat Dalam Pemberian Makanan Pendamping Asi
1.      Jenis-jenis makanan padat antara lain :
·         Pisang.
Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan. Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup dan bisa anda kerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak anda yang belum punya gigi saat ini.
·         Bubur beras merah.
Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu formula bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah sedikit dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.
·         Sayuran.
Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci sayuran agar pestisida yang terdapat di sayuran terbuang.
·         Sereal/biscuit bayi.
Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu biscuit agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air hangat.
2.      Jenis dan karakter dari makanan Makanan pendamping ASI itu disesuaikan dengan umur bayi:
·         Bayi 0 – 6 Bulan
Bayi usia 0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan pendamping, dengan ASI saja sudah mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini disarankan memang sampai dengan bayi usia 6 bulan. Namun bila kebutuhan ASI tidak mencukupi, atau ada hal tertentu yang menyangkut kondisi sang ibu seperti tidak keluarnya ASI, pemberian makanan penunjang bisa dilakukan.
·         Pada usia 3-4 bulan
Bayi bisa diberikan buah-buahan seperti pisang dan air jeruk manis. Pemberian bubur susu (makanan lumat sampai lembik) disesuaikan dengan keperluan masing-masing bayi. Makanan padat bayi pertama ini (bubur susu) dapat dibuat dari tepung seperti tepung beras, jagung atau havermouth dengan ditambahkan susu dan gula. Pemberian bubur susu dan buah-buahan 1x sehari.
Usia sebelum 4 bulan ini dapat pula mulai diberikan telur ayam, tetapi harus waspada kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi alergi, pemberian telur ditangguhkan. Biasanya bayi sudah tahan telur pada usia 7 bulan ke atas.
Untuk pemberian makanan lumat bisa memilih waktu yang sesuai misalkan sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberi apa-apa.
·         Bayi usia 5-6 bulan
Dapat diberikan 2x bubur susu sehari, buah-buahan dan juga telur.
·         Bayi 6 – 8 Bulan
Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan makanan campuran yang lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan makanan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Sehingga nasi tim ini merupakan makanan yang mengandung nutrien lengkap.
Selama bayi, pemberian nasi tim ini harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan menelannya dan tidak mempersulit atau memperberat pencernaan.
·         Bayi 8 – 12 Bulan
Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari sebagai makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari sekitar jam 13.00 sebagai makan siang dan sore hari sekitar jam 17.00 – 18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan timbulnya anoreksia (berkurangnya atau hilangnya napsu makan) terhadap makanan lain sehingga anak bisa kekurangan protein dan kalori yang akhirnya menderita penyakit malnutrisi energi protein.
Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah kelancaran pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan 3x sehari
3.      Makanan Buatan dan Susu Formula
Memberikan makanan buatan hanya dibenarkan bila menyusui tidak dapat dilaksanakan, misalnya produksi ASI tidak ada atau sangat kurang. Susu formula sebagai pengganti ASI kebanyakan dibuat dari susu sapi. Hampir semua tersedia dalam bentuk bubuk dan hanya memerlukan pengenceran dengan air matang sebelum disajikan. Pengganti ASI (PASI) ini dapat dikelompokan berbagai macam baik menurut rasa, menurut Ph cairan, kadar nutrien, bahan utama protein, maksud penggunaan maupun menurut komposisi nutriennya.
Bila bayi tidak menghabiskan hidangan yang disediakan, mungkin bayi telah cukup mendapatkan pengganti ASI dan sebaliknya bila menghabiskan hidangan yang disediakan mungkin juga masih kurang sehingga hidangan selanjutnya perlu diperbanyak terutama jika bayi masih menangis atau belum puas.
4.      Pentingnya Variasi
Untuk memperkenalkan makanan pada bayi, mulailah dengan 1 jenis makanan. Tunggu paling tidak selama 4 hari sebelum mengenalkan makanan jenis lain. Adanya tenggang waktu membuat bayi makin mengenal dan bisa menerima makanan barunya. Reaksi alergi biasanya baru muncul beberapa hari setelah jenis makanan itu dikonsumsi. Jika timbul reaksi alergi jenis tertentu, Anda jadi tahu persis penyebabnya.
Sebagian pakar percaya, penting untuk mulai memperkenalkan sayuran hijau dulu, sehingga pola cita rasa bayi tidak ‘termanjakan' dengan rasa manis dari buah-buahan. Sebagian pakar lagi menganggap itu hanya mitos belaka. Menurut mereka, bayi terlahir dengan menyukai yang manis-manis. Anda bisa mengombinasikan kedua pendapat ini, dan melihat mana yang paling pas buat bayi Anda.Yang pasti, mengombinasikan berbagai jenis makanan akan membuat bayi tidak cepat bosan, memicu selera makannya plus tidak menjadikannya si pemilih makanan. Jangan sampai ia terbiasa makan makanan yang itu-itu saja. Ia bisa kekurangan gizi yang dibutuhkannya.
5.      Jadikan Sebagai Rutinitas
Waktu makan—sarapan, makan siang dan makan malam—harus Anda terapkan secara konsisten. Ini bukannya tanpa alasan. Sistem pencernaan bayi perlu dilatih untuk belajar menerima, mencerna, serta menyerap makanan pada waktu-waktu yang ditentukan. Untuk masing-masing waktu makan itu, sajikan kelompok makanan yang ada dalam tabel jadwal pemberian makanan si kecil. Perlu dicatat, kalau kenyang si kecil akan memberi sinyal. Misalnya, menjulurkan lidah atau memalingkan kepala. Jadi, jangan takut si kecil akan makan secara berlebihan.
6.      Mulai Memperkenalkan Biskuit
Anda sudah bisa mulai memberi biskuit bayi sebagai camilan di antara waktu makan. Koordinasi antara mata dan tangannya sudah cukup baik, sehingga ia bisa membawa tangannya ke mulut. Pada umur 7 bulan, rata-rata bayi sudah mampu makan sendiri biskuitnya. Umumnya, tekstur biskuit yang lembut membuat bayi mudah mengemutnya, bahkan akan membantu merangsang pertumbuhan giginya.
7.      Gizi Penting untuk Usia 6-12 Bulan
Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan. Makin ke atas makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak. Berikut urutannya dari paling bawah ke paling atas:
·         Sumber karbohidrat, yakni roti, jagung, nasi, cereal, dan sebagainya, dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil.
·         Sumber zat pengatur, yakni sayuran dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-50 g mentah. Buah dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-75 g.
·         Sumber protein yaitu ASI dikonsumsi sebanyak 2-3 kali/hari. Protein lainnya dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari. Misalnya, ayam kampung (paha bawah), telur (1/2–1 butir), daging (1/2 potong sedang/20 g), kacang-kacangan (1-2 sendok makan), tahu (1 potong/50 g), tempe (1 potong/25 g), serta ikan (1 potong sedang/20 g).
·         Bila perlu, berikan sumber lemak berupa minyak sebanyak 1/2 sendok teh.
8.      Masalah Makanan yang Bisa Timbul Bagi Bayi Usia 6-8 Bulan
Alergi makanan adalah suatu reaksi yang timbul pada tubuh setelah seseorang mengonsumsi suatu jenis makanan. Reaksi ini dipicu oleh kondisi kekebalan tubuh pada orang tersebut. Bila salah satu dari Anda atau pasangan Anda punya riwayat alergi makanan, risikonya pada si kecil meningkat sampai 20-30%. Jika Anda berdua alergi, risikonya pada anak naik lagi hingga 40-70%.
Tanda-tanda si kecil mengalami alergi makanan, antara lain:
·         Ruam di kulit
·         Diare
·         Muntah
9.      Kebutuhan Energi MP – ASI
·         Usia 6 – 8 bulan : 200 kkal/hari
·         Usia 9 – 11 bulan : 300 kkal/hari
·         Usia 12 – 23 : 550 kkal/hari
G.     Contoh menu dan cara pembuatan makanan pendamping ASI
a.       Formula Susu Pisang
1)      Bahan
·         Tempe 35 gram (1 kotak korek api)
·         Tepung terigu 30 gram (4 sdm peres)
·         Susu Skim 7 ½ gram (1 sdm peres)
·         Gula halus 15 gram (1 ½ sdm peres)
·         Minyak 2 ½ gram (1 sdt)
·         Pisang ambon 15 gram (2 sdm)
·         Garam 1 gram ¼ sdt
·         Air 500cc
2)      Cara membuat
·         Tempe dipotong-potong kemudian direbus 15 menit lalu dihaluskan
·         Pisang dikukus dan diambil dagingnya
·         Semua bahan dicampur, tambahkan air 500 ml, kemudian dimasak sambil terus diaduk selama 10 menit.
3)      Nutrisi uitama: Sumber protein
b.      Nasi tim ayam
·         Bahan         :
a.       4 cangkir air
b.      1cangkir beras (lebih baik beras merah)
c.       1 potong dada ayam tanpa tulang dan kulit
·         Cara Membuat:
a.       Beras dicuci bersih dan di tim hingga matang.
b.      Buang tulang, kulit dan lemak pada daging ayam, cuci bersih potong sedang.
c.       Rebus ayam selama 20 menit atau sampai ayam matang (daging berwarna putih). Angkat dan tiriskan. Simpan kaldunya.
d.      Masukkan ayam dan kaldu secukupnya ke dalam blender, haluskan.
e.       Tambahkan nasi tim, haluskan.
f.       Sajikan dengan puree/sup sayuran.
·         Nutrisi Utama: Protein, Vitamin B & Zat Besi
·         Kategori: Sumber Protein; Usia 7 bln+













Tidak ada komentar:

Posting Komentar