Minggu, 10 April 2016

CONTOH RISET KEPERAWATAN



TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Tinjauan Teoritis

Dewasa ini banyak anak yang sering sakit dan dirawat dirumah sakit, anak yang dirawat di rumah sakit memiliki trauma tersendiri terhadap rumah sakit, baik terhadap perawatnya maupun tindakan yang akan dilakukan padanya. Kecemasan ini tentunya menyebabkan suatu masalah terhadap kesehatan anak dan masalah hospitalisasi ini harus dituntaskan.
Pemberian asuhan keperawatan yang tepat menjadi solusi terhadap pengurangan stress pada anak. Asuhan keperawatan yang biasa diberikan pada anak di sebut autermatic care.
Autrematic care adalah asuhan keperawatan terapetic yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan kesehatan anak, melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi stress psikologis yang dialami anak maupun orangtuanya. (Geissler, A.C.2000)
Banyak faktor yang menjadi penyebab kecemasan anak, salah satunya adalah taku dengan suntik atau perawatnya. Adapun faktor yang mempengaruhi hospitalisasi pada anak :
a.       Tingkat perkembangan usia
b.      Pengalaman sebelumnya
c.       Support system dalam keluarga
d.      Keterampilan koping
e.       Berat ringannya penyakit. (Stuart and Sudden, 1998)
Bermain merupakan cara alamiah anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadari (Wong, 1991). Melalui bermain anak akan senang dan tidak stress, lalu apakah masalah ini terpenuhi jika anak dirawat dirumah sakit, jawabannya bisa terpenuhi melalui pemberian terapi bermain.
Terapi bermain adalah suatu kegiatan didalam asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. (Nursalam,2005)
Terapi bermain ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kooperatif anak terhadap lingkungan dan untuk mengurai dampak dari hhospitalisasi selama anak dirawat.
Kooperatif adalah suatu sikap yag menunjukkan kerjasam dengan orang lain. Anak pada usia pra sekolah maupun usia sekolah sering diberikan model pembelajaran kooperatif untuk mengasah jiwa sosial. (Slavin, 2008)
Pada masa pra sekolah sangat perlu sekali mengetahui perkembangan anak, karna pada masa ini adalah masa peralihan untuk memulai lingkungan sebayanya dan sangat berpengaruh pada hospitalisasi anak.
Pengenalan fase pada usia pra sekolah perlu diketahui perawat dan orangtua di saat anak berada di rumah sakit, adapun fase perkembangan pada usia ini yakni: odipus komplek, mampu mengembangkan gerakan tubuh, keterampilan bahasa, rasa ingin tahu, imajinasi dan kemampuan untuk menentukan tujuan (Kartono, 1995)

Daftar pustaka

Wong. 1991. Nursing care infants and children. Canada : Mosby Book
Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak. Bandung : Mandar Maju
Stuart dan Sudden. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan keperawatan Bayi dan Anak edisi 1. Jakarta : Salemba Medika
Slavin, E. Robert. 2008. Cooperatif learning teori riset dan praktik. Bandung : Nusa Media
Geissler A,C. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta : EGC


Contoh Footnotes

1.      Ibid
·         1Benny Harmanto. 2007. Menggapai mimpi. Makassar : Trigonal. Hal. 7.
2Ibid.
·         1Peg, Neuhauser. 1994. Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan. Jakarta : pustaka Binaman. Hal. 13-34.
2Ibid. Hal. 53-62

2.      Op. Cit
·         1Devi, Mandasari. 2010. Budaya Indonesia. Makassar : Does. Hal. 93.
2Rheza, Amelya. 2008. Kebudayaan yang Hilang. Makassar : Trigonal. Hal. 66.
3Devi, Mandasari. Op.Cit.,  hal. 100.
·         1Daniel, Goleman. 2001. Emotional Inteligent. Jakarta : Gramedia. Hal. 161.
2Raharjo, Sotjipto. 1976. Hukum Masyarakat dan Pembangunan. Bandung : Alumni. Hal. 161
3Goleman. Op. Cit.




3.      Loc. Cit
·         1Benny, Hermanto. 2007. Menggapai Mimpi. Makassar : Trigonal. Hal. 119.
2Nurita. 2011. Hembusan Angin. Makassar : Does. Hal. 53.
3Benny, Hermanto. Loc. Cit.
·         1Suwandi, Sarwiji. 2003. “Peran guru dalam meningkatkan kemahiran berbahasa indonesia siswa berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi”. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Hal. 1-15
2Suwandi. Loc. Cit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar