OBAT HERBAL DIARE
1) Diare
Sebuah
kondisi kesehatan dimana pasien buang air besar atau mencret minimal tiga kali
dalam satu hari. Kondisi ini merupakan salah satu yang paling sering dialami
oleh segala tingkatan umur, terutama anak-anak.
2) Pengobatan herbal diare
1. Jengger Ayam
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Hamamelidae
Ordo :
Caryophyllales
Genus :
Celosia
Spesies :
Celosia cristata L.
Tanaman jengger ayam (Celosia
cristata) termasuk famili Amaranthaceae. Dinamakan jengger ayam, karena bunga
tanaman ini memiliki bentuk mirip pial atau jenggger ayam pejantan. Bunga ini
muncul dari ujung-ujung ranting. Warna bunga bermacam-macam, mulai dari merah,
kuning, sampai kuning jingga. Bagian atas bunga terdiri dari lapisan-
lapisan padat yang berlekuk secara horizontal dan biasanya berwarna merah
keunguan. Sedangkan bagian baweah bunga berbentuk segitiga dengan warna agak
muda, karena merupakan kumpulan bunga kecil yang lebih tua. Dari bunga keluar
biji. Tatkala masih muda biji berwarna kecokelatan, lalu berubah menjadi hitam
ketika sudah tua. Dari biji-biji tua inilah perkembangabiakan tanaman
dilakukan.
Bagian yang berkhasiat untuk
pengobatan diare adalah bunganya, yang mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol. Khasiatnya sebagai anti- inflamasi dan hemostatik. Sediakan 15 gram
bunga jengger ayam kering dan juga 30 gram daun jambu biji, lalu lebur dalam
500 ml air. Biarkan sampai mendidih hingga sisa separuhnya. Setelah dingin, air
rebusan disaring dan diminum sebanyak 1 gelas
2. Jambu
Biji
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Myrtales
Famili :
Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus :
Psidium
Spesies :
Psidium guajava L (Jambu Biji)
Tanaman jambu biji (Psidium quajava
L.) dikenal dengan nama-nama daerah. Di Aceh, disebut ‘glima breueh’, di Jawa
dikenal ‘jambu klutuk’, di Bali dinamakan ‘sotong’, di Ambon lebih popular
disebut ‘laine hatu’ atau ‘lutu hatu’, dan sebagainya.
Banyak ditanam di pekarangan sebagai
tanaman buah-buahan. Daunnya berbentuk bulat telur, kasar lagi kusam. Bunganya
berwarna putih. Daun tersebut mengandung eugenol, minyak lemak, dammar,
garam-gara mineral, zat zamak, sedangkan buahnya mengandung asam amino,
kalsium, posfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
Untuk mengatasi diare, ambil 10
lembar daun jambu biji, lalu rajang. Rebuslah dalam 2 gelas air selama 15
menit. Peras, saring, lalu minumlah. Sesuaikan dosisnya dengan umur penderita.
Untuk bayi, cukup 1 sendok makan air rebusan jambu biji 3 kali sehari dan
setiap kali selesai buang air besar, untuk anak-anak diberi ½ mangkuk air
rebusan jambu biji, 3 kali sehari, dan setiap kali selesai buang air besar, dan
untuk dewasa diberi 1 mangkuk air rebusan jambu biji, 3 kali sehari, dan setiap
selesai buang air besar.
3. Teratai
Regnum : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouchali Brum F
Bunga teratai (Nymphaea sp.) memang
eksotik dan anggun. Bunganya terdiri atas banayk helai kelopak, tersusun rapi,
dan biasanya mekar 2-3 hari. Keunikan lainnya, beberapa jenis teratai memiliki
rimpang (mirip umbi talas) sekitar 10-20 cm, tergantung kondisi lingkungan
setempat. Rimpang yang dipotong dari pangkal tanaman lalu dibelah bisa menjadi
cikal bakal tanaman baru.
Teratai cenderung tumbuh melebar,
sehingga memerlukan ruang yuang cukup luas. Untuk medianya, tanah Lumpur,
pasir, dan pupuk kandang. Dalam perbandingan yang sama, ketiganya diaduk merta,
dan masukkan kedalam pot sebanyak 3/5 bagian pot. Lalu, pot diisi air sampai
penuh. Tunggu seminggu agar terbentuk lapisan Lumpur pada bagian dasar pot. Ini
mengingat habitat aslinya teratai.
Untuk mengobati diare, sediakan 1
lembar daun dan tangkainya, 1 kuntum bunga, dan 2 jengkal akar. Cuci bersih,
lalu giling sampai halus. Tambahkan air masak sebanyak ½ cangkir dan sedikit
diberi garam, lalu peras, saring. Minum 1-2 kali sehari.
4. Temulawak
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Zingiberales
Keluarga
: Zingiberaceae
Genus :
Curcuma
Spesies :
Curcuma xanthorrhiza ROXB.
Temulawak berasal dari jawa, lalu menyebar
ke beberapa tempat lain di Indonesia, bahkan sekarang telah dibudidayakan di
Mlaysia, Thailand, dan Filipina. Di dunia ilmiah, temulawak disebut Curcuma
xanthorrhiza Roxb, di daerah Pasundan disebut ‘koneng gede’ atau ‘temu raya’,
karena rimpangnya besar dan tumbuhnya tinggi tegap mencapai 2,5 meter. Di
Madura disebut ‘temo labak’.
Kandungan zat dalam rimpang
temulawak adalah kurkumin dan minyak atsiri. Kurkumin bermanfaat sebagai
acnevulgaris, anti-inflamasi (antiradang), dan anti-hepatotoksik (antikeracunan
empedu). Kandungan kurkumin dalam rimpang minyak atsiri berkisar 1,6-2,2 persen
dihitung berdasarkan berat kering. Sedangkan minyak atsiri temulawak mengandung
phelandren, kamfer, borneol, zanthorrhizol, dan sineal.
Untuk pengobatan diare, siapkan ½
jari rimpang temulawak, cuci lalu baker sampai tampak hangus. Bersihkan kulit
yang hangus, lalu giling sampai halus, kemudian seduh dengan air panas ½
cangkir. Tambahkan 1 sendok makan madu, lalu peras dan saring. Minum 2 kali
sehari.
5.
Serai
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Sub-Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super
Divisio : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisio
/ Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Classis
/ Kelas : Liliopsida
(berkeping satu / monokotil)
Sub-Classis
:Commelinidae
Ordo
/ Bangsa : Poales
Familia
/ Famili : Poaceae (suku
rumput-rumputan)
Genus
/ Marga : Cymbopogon
Species
/ Jenis : Cymbopogon
citratus
Tanaman
serai (Andropogon citrates) sebangsa rumput yang berumpun besar. Tanaman ini
sering ditemukan di tepi sungai, di tepi rawa, atau di tempat-tempai lain yang
dekat dengan air. Ada juga yang menanam serai di seputar pekarangan, selain
dimaksudkan untuk bumbu penyedap masakan sekaligus dipakai bahan pengobata.
Daunnya berwarna hijau agak keabu-abuan, dan panjang-panjang berbentuk pita.
Daun dan minyak serai mengandung sitronelat, geraniol, metilheptenon, terpen,
alcohol, dan sebagainya.
Untuk
pengobatan serai, siapkan 10 daun serai muda, cuci bersih dan masukkan ke dalam
2 gelas air, lalu rebus 10 menit. Tambahkan 1 sendok makan gula dan sepotong
jahe yang telah diremukan. Bila sudah dingin, saring lalu minum. Untuk orang
dewasa, 1 gelas air rebusan sebanyak 3 kali sehari, sedangkan anak-anak ½ gelas
sebanyak 3 kali sehari dan setiap kali usai buang air besar.
6. Bayam
ungu
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub
Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Genus :
Alternanthera
Spesies : Alternanthera strigosa Hask
Bayam ungu
(Althernanthera brasiliana) merupakan tumbuhan liar yang hidup di kebun-kebun
kosong atau pinggiran jalan. Tapi ada juga orang yang sengaja menanam bayam
ungu sebagai tanaman hias pekarangan. Bunganya mekar seputar Juli sampai
September, berwarna ungu, terletak di ketiak daun, dengna panjang sekitar 5-10
cm. daunnya tunggal, duduk berhadapan, permukaannya kasar berbulu, berwarna
ungu tua atau ungu kemerahan. Tanaman ini mengandung protein, lemak, kalsium,
fosfor, besi, vitamin A, B1, C, dan K.
Untuk
pengobatan diare, sediakan 50 gram daun bayam ungu segar. Cuci sampai bersih,
lantas rebus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, lalu saring.
Setelah dingin, minum sekaligus. Diminum setelah buang air besar juga lebih
baik
7. Mondokaki
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Genus : Tabernaemontana
Spesies : Tabernaemontana coranaria Willd.
Nenek moyang
tanaman mondokaki (Tabernaemontana coronaria) berasal dari India, kemudian
menyebar ke kawasan Asia Tenggara dan kawasan tropis lain. Mondokaki termasuk
tanaman perdu, dengan tinggi sampai 1,75 meter. Daunnya berbentuk bulat telur,
bunganya putih dan berbau agak wangi.
Tanaman
mondokaki memiliki nama yang berbeda di setiap daerah. Di Jawa dinamakan mondokai
atau ‘bunga rawi’, di Sumatera disebut ‘kembang mentega’, di Nusa Tenggara
dikenal ‘bunga nyingin’. Akarnya mengandung zat alkalida yang rasanya pahir,
sedangkan daunnya mengandung tabernaoumontain, koronarin, koronandin, vobasin,
kortin, lupeol, dan tanin.
Untuk
mengobati diare, carilah 15 gram akar mondokaki, cuci bersih lalu
potong-potong. Setelah itu, rebus dengan 600 ml air selama 15 menit hingga
tersisa 200 ml. setelah dingin, saring dan minum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar